Kamis, 14 Juli 2011

TIPS MENYIMPAN dan MERAWAT KAMERA

TIPS MENYIMPAN dan MERAWAT KAMERA
Oleh Civoholic
Tulisan ini disarikan dari forum fotografer.net dan mailing list KFT. Semoga dapat membantu kita semua dalam menyimpan dan merawat kamera dengan baik sehingga kamera yang kita miliki dapat selalu siap untuk digunakan sewaktu-waktu.
Fotografi merupakan hobby yang relatif mahal bagi kebanyakan orang. Bahkan untuk sebagian orang merealisasikan sebuah kamera yang sesuai dengan keinginannya perlu melakukan perjuangan yang cukup berat karena mahalnya harga kamera khususnya kamera D-SLR. Faktor harga yang relatif mahal inilah yang mungkin menyebabkan banyak orang memutuskan untuk tidak membeli atau istilah lainnya, menunda benda tambahan yang tidak kalah pentingnya dengan kamera itu sendiri, yaitu media penyimpanan kamera yang disebut dry box dan cilica gel (DBSG). Atau jangankan DBSG, tas kamerapun kadang ada yang masih belum memiliki karena uang terlanjur habis untuk membeli aksesoris lain.
MENYIMPAN KAMERA
Umumnya kebanyakan orang memilih untuk menyimpan kamera tetap bersama tas-nya pasangannya dan dengan tambahan silica gel sebagai penyerap kelembaban sebagai alternatif sementara, sedangkan sebagian kecil lagi mungkin memilih menyimpannya di tempat yang dianggap paling kering, paling bersih dan paling steril. Tempat itu adalah almari pakaian, dengan pertimbangan ada kabur barusnya sebagai pencegah jamur, yang tentu saja malah berakibat fatal.
Kalau kamera sedang tidak dipakai simpanlah dalam dry cabinet atau DBSG. Tetapi perhatikan juga kelembaban dalam dry box, atur di sekitar 30-40%. Jgn terlalu kering (misal di 10-20%) karena akan membuat kering karet-karet pada lensa kamera. Kalau belum ada dry cabinet, simpanlah dlm kotak tertutup yg diberikan silica gel. Silica gel juga perlu dicek periodik, apakah masih baik atau sudah perlu dikeringkan atau diganti.
Gambar Drybox sederhana, cukup dengan box dengan lock and lock ditambah dengan serap air dan hygrometer. Serap air sebagai pengganti silicagel.


Jika status indikator kelembaban (pada hygrometer Anda) berada di atas 60%, maka disarankan silicagel elektriknya dikeluarkan dari dry box & di-charge kembali untuk regenerasi ulang tingkat suhu di dalam dry box tersebut. Namun bila statusnya di bawah 50%, maka tidak perlu dilakukan regenerasi/recharge terhadap silicagelelektrik tersebut.

Tetapi apabila tidak ada atau tidak memiliki hygrometer dalam dry box Anda, maka indikatornya dapat dilihat dari warna partikel pada silica-gelnya. Apabila warna biru/ungu tua pada silicagelnya berubah menjadi pink/ungu muda, maka perlu segera di- charge kembali (regenerasi), supaya silicagelnya menyimpan energi panas kembali.


Perlu diketahui, bahwa pada jendela indikator warna partikel silicagel tersebut tidak semuanya berwarna (biru/ungu), tetapi setengahnya tetap berwarna putih selamanya dan JANGAN BERHARAP (d
engan dicharge lama) akan berubah warnanya, bisa-bisa silicagel elektriknya mledhuk alias jebol, karena overheated. Pada prinsipnya indikator warna dan perilakunya tidak berbeda jauh antara silicagel ELEKTRIK (rechargeable) dengan yang MANUAL (refill atau replacement setiap warna berubah menjadi pink).
Gambar silicagel Elektrik yang memiliki indikator warna.
MERAWAT LENSA
Tips paling utama: Jangan pernah membersihkan lensa, cermin, focusing screen, apalagi sensor kecuali kalau memang sudah pengalaman atau tahu cara membersihkannya.
Untuk lensa sebaiknya dipasang filter UV atau lens protector, jadi kalaupun terpaksa dibersihkan hanya filternya saja yg dibersihkan. Lenspen yg sudah lama biasanya memang bulu-bulu (seperti beludru) di bagian pembersihnya malah akan rontok & menempel di permukaan lensa. Sepintas tidak keliatan, tp kalau diteropong akan keliatan. Lap micro fiber juga bisa meninggalkan serat kainnya di permukaan lensa. Dari pengalaman, yang terbaik adalah tissue khusus pembersih lensa dan jika memang diperlukan pakai cairan khusus pembersih lensa. Penggunaan blower di bagian belakang lensa hati-hati, kadang debu atau kotoran bukannya bersih tapi malah masuk ke bagian dalam di antara kepingan lensa. Kalau kotoran sudah nempel di antara kepingan lensa, biasanya sulit hilang dan mungkin perlu dibawa ke service center untuk membersihkannya.
Gambar Lenspen untuk membersihkan lensa.
Debu atau kotoran di focusing screen biasanya tidak mempengaruhi kualitas gambar. Bersihkan dengan blower saja (posisi bayonet menghadap bawah), kalau masih ada kotoran dan tidak terlalu mengganggu sebaiknya dibiarkan saja (meskipun mata "gatal" ngeliat kotorannya, lama-kama terbiasa dan cuek juga). Kalau dibersihkan dengan kuas atau lap biasanya bukan jadi bersih tapi jadi makin banyak kotoran yg menempel, lebih parah lagi kalau permukaan focusing screen jadi baret.
Mirror juga kalau tidak terlalu perlu sebaiknya jangan di sentuh, pakai blower saja (posisi bayonet menghadap bawah supaya debu atau kotoran jatuh ke luar bukan ke dalam body). Kalau perlu bersihkan pakai lap halus atau tissue pembersih lensa juga bisa, tapi hati2 dengan coating mirrornya (bisa baret atau berkurang reflektansinya).
Sensor biasanya ada fasilitas sensor cleaning di kamera, biasanya pada saat kamera power on dan power off sensor cleaning akan bekerja (kecuali kalau sensor cleaningnya di setting off), bisa juga dinyalakan secara manual. Kalau masih ada kotoran menempel, sebaiknya jangan pernah coba membersihkan sensor sendiri, kecuali sadar betul resikonya, sebaiknya serahkan saja kepada ahlinya di service center.
Gambar posisi bayonet menghadap bawah supaya debu atau kotoran jatuh ke luar bukan ke dalam body.
Gambar lensa cleaning kit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar